BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anda tau kain perca? Ya, kain sisa
potongan yang sudah tidak terpakai itu, ternyata masih bisa dimanfaatkan loh.
Bahkan ditangan si kreatif, kain perca dapat disulap menjadi barang-barang
kerajinan yang trendi dan tentunya bermanfaat. Membuat kerajinan kain perca,
ternyata tidak serumit yang kita bayangkan, cukup sedikit ketelitian dan
kreatifitas kita saja.
Kain perca merupakan sisa kain dari
proses penjahitan. Sepintas kain sisa ini adalah kain yang tidak memiliki
manfaat, tapi sebenarnya sisa kain ini dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk
yang berguna. Daripada terbuang menjadi sampah lebih baik digunakan sebagai
barang yang lebih berguna. Kain perca ini dapat dimanfaatkan menjadi
barang-barang kerajinan tangan seperti tas, sarung bantal, ataupun produk-produk
yang lain.
Usaha ini bergerak dalam bidang industri rumah tangga, pada
dasarnya didirikan bertujuan untuk mencari keuntungan serta untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan konsumen akan suatu produk yang berkualitas dan
bermutu. Sedangkan penciptaan kualitas dan mutu yang baik dengan biaya
yang rendah adalah syarat utama jika menginginkan keuntungan yang terus
meningkat
B. Tujuan
Bertujuan untuk memberikan
keterampilan kepada para siswa sehingga nantinya dapat meningkatkan kreatifitas
dan produktivitas para siswa.
C. Hasil yang diharapkan
Dengan harapan
remaja menghasilkan produk yang memiliki nilai jual dan seni.
Memberikan keterampilan kepada siswa
sehingga nantinya bisa digunakan untuk penghasilan tambahan keluarganya.
a.
Seni Kerajinan Perca
Kerajinan kain perca
merupakan salah satu kerajinan yang menjadi bagian dari dunia jahit-menjahit.
Kerajinan ini dibuat dengan menggunakan bahan yang tergolong limbah, yaitu
bermacam-macam kain perca. Kain ini digunakan untuk membuat sebuah karya
kerajinan yang indah dan bahkan memiliki nilai seni tinggi.
Caranya adalah dengan memotong-motong beragam kain sisa menjadi berbagai bentuk, kemudian menggabungkan potongan-potongan tersebut dengan menjahitnya kembali. Tentunya perpaduan warna dan pola kain juga harus diperhatikan agar bisa tercipta sebuah kerajinan perca yang indah.
Kerajinan *kain perca* saat ini sudah menjadi salah satu kerajinan yang paling dikagumi dan diminati oleh banyak orang Indonesia, bahkan juga di seluruh dunia. Awalnya kerajinan ini merupakan salah satu kerajinan tradisional. Namun, sekarang kerajinan ini malah menjadi salah satu tren baru di dunia kerajinan.
Ini disebabkan oleh adanya sentuhan-sentuhan kontemporer yang diberikan pada kreasi-kreasi baru yang tercipta. Sekarang, kita bisa menemukan kerajinan kain ini dalam beragam jenis kreasi serta pola yang indah dan bernilai seni tinggi seperti bed cover, taplak meja cantik, baju, tas, sajadah, hiasan dinding, dan lain sebagainya.
Seni Kerajinan Perca merupakan perpaduan antara seni tradisional dan kontemporer. Kerajinan Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang tengahnya diisi dengan bahan penghangat batting dari silikon. Lapisan atas kerajinan perca bisa terdiri dari gabungan atau salah satu dari patch work atau aplikasi. Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit dengan jahitan mesin atau tangan (Delujur).
b.
Sejarah Kerajinan Kain Perca
Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua.
Teknik penggabungan berbagai macam potongan kain untuk menciptakan motif unik
dan satu kain lebar baru ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun yang lalu.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada sejak zaman Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad pertengahan, kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai bangsa untuk melapisi baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari baja.
Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai menggunakan teknik kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk selimut, baju, dan lain sebagainya. Hal ini seiring dengan perubahan cuaca yang menjadi semakin dingin.
Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan kain ini juga semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah. Tradisi pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh dunia karena dibawa oleh para pengembara dan musafir.
Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif penggabungan kain yang tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan beberapa potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan.
Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih bernilai seni tinggi. Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan tujuan pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan kenyamanan dan keindahan si pemakai.
Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang menggunakan 100% bahan baru yang dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-karya unik dan indah yang baru.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada sejak zaman Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad pertengahan, kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai bangsa untuk melapisi baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari baja.
Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai menggunakan teknik kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk selimut, baju, dan lain sebagainya. Hal ini seiring dengan perubahan cuaca yang menjadi semakin dingin.
Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan kain ini juga semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah. Tradisi pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh dunia karena dibawa oleh para pengembara dan musafir.
Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif penggabungan kain yang tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan beberapa potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan.
Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih bernilai seni tinggi. Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan tujuan pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan kenyamanan dan keindahan si pemakai.
Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang menggunakan 100% bahan baru yang dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-karya unik dan indah yang baru.
Kain
perca memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ditemukan ribuan tahun yang
lalu. Bangsa Cina dan Mesir Kuno melapisi baju perangnya yang terbuat dari besi
dari kain perca.
Pada tahun 1100 sampai 1300 kain perca dipakai
untuk membuat selimut, baju, dll untuk melindungi tubuh dari dinginnya musim
dingin di Eropa.Setelah abad tersebut, perca mulai menyebar ke seluruh dunia.
Seni Kerajinan
Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19 di USA, Mesir, China dan Eropa.
Sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia. Walaupun di Indonesia
seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu, beberapa tahun belakangan
ini mulai berkembang menjadi kesenian modern. Paduan warna dan bahan katun yang
nyaman dipakai ini mulai menghiasi butik-butik mahal di kota besar di
Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kerajinan Kain Perca di Indonesia
Kerajinan kain perca sebenarnya sudah cukup lama dikenal di Indonesia
dan juga termasuk ke dalam kerajinan seni tradisional. Awalnya kerajinan perca
di Indonesia kurang diminati. Karena pembuatannya yang berbahan dasar limbah
perca, kerajinan ini menjadi dipandang sebelah mata.
Namun, seiring dengan semakin meningkatnya daya kreatifitas dan kualitas bahan yang digunakan oleh para pengrajin, saat ini kerajinan ini semakin populer. Ada banyak sekali orang yang ingin memiliki dan juga mempelajari seni kerajinan ini. Barang-barang hasil kerajinannya pun semakin beragam dan bernilai jual cukup tinggi.
Kerajinan kain ini juga menjadi salah satu kerajinan yang diminati para ibu rumah tangga dan remaja putri untuk dipelajari. Sudah banyak kelompok-kelompok kreatif yang khusus mengerjakan berbagai kerajinan kain ini dan menjualnya.
Bahkan, tidak sedikit dari kelompok-kelompok tersebut yang sukses menciptakan kerajinan berkualitas dan bernilai seni tinggi hingga dapat menembus pasar internasional. Jadi, kerajinan ini juga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi para ibu rumah tangga, remaja putri atau siapa saja yang memiliki bakat dan minat di bidang jahit-menjahit.
Jika Anda tertarik dengan dunia kreasi kerajinan kain perca, Anda juga bisa belajar membuat dan menghasilkan karya yang tidak kalah berkualitas. Anda bisa mulai belajar dari teknik-teknik dasar terlebih dahulu dan kemudian mulai mengembangkan kreasi setelah anda cukup mahir.
Untuk mempelajari kerajinan perca ini, Anda bisa belajar secara otodidak dengan membaca berbagai buku panduan yang bisa ditemukan di berbagai toko buku, baik online maupun offline. Selain itu, Anda juga bisa belajar langsung dari para pengrajin kain perca yang saat ini sudah cukup banyak yang membuka kursus kerajinan perca untuk umum.
Namun, seiring dengan semakin meningkatnya daya kreatifitas dan kualitas bahan yang digunakan oleh para pengrajin, saat ini kerajinan ini semakin populer. Ada banyak sekali orang yang ingin memiliki dan juga mempelajari seni kerajinan ini. Barang-barang hasil kerajinannya pun semakin beragam dan bernilai jual cukup tinggi.
Kerajinan kain ini juga menjadi salah satu kerajinan yang diminati para ibu rumah tangga dan remaja putri untuk dipelajari. Sudah banyak kelompok-kelompok kreatif yang khusus mengerjakan berbagai kerajinan kain ini dan menjualnya.
Bahkan, tidak sedikit dari kelompok-kelompok tersebut yang sukses menciptakan kerajinan berkualitas dan bernilai seni tinggi hingga dapat menembus pasar internasional. Jadi, kerajinan ini juga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi para ibu rumah tangga, remaja putri atau siapa saja yang memiliki bakat dan minat di bidang jahit-menjahit.
Jika Anda tertarik dengan dunia kreasi kerajinan kain perca, Anda juga bisa belajar membuat dan menghasilkan karya yang tidak kalah berkualitas. Anda bisa mulai belajar dari teknik-teknik dasar terlebih dahulu dan kemudian mulai mengembangkan kreasi setelah anda cukup mahir.
Untuk mempelajari kerajinan perca ini, Anda bisa belajar secara otodidak dengan membaca berbagai buku panduan yang bisa ditemukan di berbagai toko buku, baik online maupun offline. Selain itu, Anda juga bisa belajar langsung dari para pengrajin kain perca yang saat ini sudah cukup banyak yang membuka kursus kerajinan perca untuk umum.
B.
Bentuk Guntingan Kerajinan Kain Perca
Ada
beberapa bentuk guntingan yang biasa dibuat dalam mempersiapkan
potongan-potongan kain dalam kerajinan ini. Hal ini dilakuakn sebelum
digabungkan dan dijahit kembali secara detil dan rapih.
a. Bentuk Segitiga
Potongan kain dipotong menjadi bentuk
segitiga dengan beragam ukuran, potongan kain segitiga banyak dipakai untuk
membentuk motif sisik, rumput, dll. Bentuk ini adalah bentuk yang paling
sederhana.
b. Bentuk Persegi
Bentuk persegi ataupun bentuk persegi
panjang, cocok bagi para pemula. Mengapa? Karena bentuk ini juga sama mudahnya
dengan segitiga untuk dipotong, bentuk persegi ini bisa dipakai dalam berbagai
motif seperti papan catur, dll.
c. Bentuk Geometri lainnya
Selain bentuk persegi dan segitiga, masih
banyak lagi bentuk geometri lainnya seperti segi lima, segi enam, dll. Semakin
banyak sisinya maka semakin sulit untuk dipotong, contoh bentuk yang
diaplikasikan untuk motif adalah segi delapan untuk motif sarang lebah, dll.
d. Bentuk Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Biasanya bentuk ini dipakai sebagai
pemanis, tapi banyak juga yang memakai bentuk ini untuk motif utama. Bentuknya
yang lucu dan bervariatif membuat banyak orang menyukai bentuk yang satu ini.
C. Teknik Jahitan dalam Kerajinan Kain Perca
Kerajinan kain ini bisa dibuat dengan dijahit menggunakan mesin jahit ataupun tangan. Semakin kecil dan tidak teraturnya potongan kain yang disediakan, maka semakin sulit pula cara menggabungkannya. Misalnya untuk membuat kerajinan perca dengan potongan-potongan kain berbentuk segi empat.
Pola yang paling sederhana yang bisa Anda buat yaitu pola seperti papan catur yang berwarna-warni kontras. Anda juga bisa menggabungkan potongan-potongan kain tersebut membentuk pola zig zag, bintang, dan sebagainya.
Pusatkan beberapa detil di bagian tengah kerajinan dengan warna kontras sehingga bisa menjadi lebih menarik. Kemudian Anda juga bisa membuat semacam frame yang juga terbuat dari potongan kain dengan warna berbeda sehingga polanya terlihat.
D.
Cara
Memanfaatkan Kain Perca Batik
Banyak
orang yang tidak tahu bahwa kain perca sangat bermanfaat, terutama kain perca
batik khususnya. Biasanya setelah sehelai kain selesai dijahit atau dibuat
pakaian, sisanya akan terbuang sia-sia. Padahal sisa-sisa kain itu masih bisa
dimanfaatkan menjadi bermacam-macam kerajinan yang fungsional.
Ada beberapa jenis kain perca batik yang
masing-masing berbeda jenis bahan. Dua diantaranya yang paling banyak adalah
jenis kain batik dari bahan katun dan sunwosh.
Kain
perca batik bisa dimanfaatkan menjadi beberapa bentuk kerajinan yang fungsional
dan bernilai jual, misalnya :Tas, Sandal, Taplak meja, Sprei, sarung bantal dan
sarung guling, Tudung saji dan tutup
gelas, Bros, Keset, Rok atau daster, dan lain-lain.
Memanfaatkan
kain perca sebagai bahan baku utama pembuatan aneka kerajinan ternyata bisa
menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Dari kain sisa
jahitan yang awalnya tidak bernilai, bisa dikreasikan menjadi berbagai macam
produk kerajinan yang memiliki fungsi dan harga jual cukup tinggi.
Dengan
memproduksi aneka macam produk kerajinan kain perca, tentunya Anda bisa
membidik pangsa pasar yang cukup luas. Sebut saja produk kebutuhan rumah tangga
seperti bed cover, sprei, keset, dan lain-lainbisa Anda pasarkan untuk kalangan
ibu-ibu. Sedangkan untuk produk boneka, kotak pensil, tas, dan dompet handpone,
bisa Anda tujukan untuk konsumen anak-anak maupun kaum remaja.
Untuk
memulai bisnis kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang harus Anda
perhatikan :
1.
Pertama-tama tentukan ide dan desain produk yang akan Anda produksi. Sesuaikan
desain yang Anda buat dengan target pasar yang ingin Anda bidik. Contohnya saja
desain warna-warni cerah untuk konsumen anak-anak dan remaja, sedangkan untuk
konsumen ibu-ibu bisa memilih desain yang lebih simpel dengan warna yang lebih
kalem.
2. Perluas
pengetahuan dan kemampuan Anda dengan membaca buku-buku kreasi perca maupun
searching model-model baru dari internet. Langkah ini cukup penting agar produk
Anda tidak ketinggalan zaman.
3.
Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi
berlangsung. Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan lain
sebagainya.
4. Jalin
kerjasama dengan pemasok kain perca. Bisa saja Anda mendapatkan kain perca dari
tukang jahit di sekitar kota Anda, atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa
potongan kain cukup banyak. Bisnis kerajinan kain perca termasuk salah satu
peluang usaha yang bisa dijalankan dengan modal kecil namun menjanjikan untung
yang cukup besar bagi pelakunya. Bahan baku kain perca bisa Anda dapatkan
dengan harga murah meriah dari para penjahit maupun pabrik konveksi yang ada di
sekitar lokasi Anda. Bahkan bila Anda sudah menjalin hubungan baik dengan
pelaku bisnis konveksi, pasokan potongan kain sisa bisa Anda dapatkan secara
cuma-cuma alias gratisan dari rekanan bisnis Anda.
Kendala
yang sering dihadapi para pelaku usaha yaitu tingkat persaingan produk yang
semakin ketat. Saat ini sudah banyak pelaku bisnis yang memproduksi aneka macam
barang daur ulang untuk merebut perhatian konsumen. Selain itu, terkadang bahan
kain perca yang Anda dapatkan tidak semuanya berkualitas bagus. Hal ini membuat
kualitas produk Anda juga akan ikut menurun. Karenanya untuk menghindari resiko
tersebut, sebelumnya lakukanlah penyortiran untuk memisahkan kain perca yang
berkualitas bagus dan yang kurang berkualitas.
Dalam
memasarkan produk kerajinan daur ulang, Anda bisa menitipkan hasil kreasi yang
telah dibuat ke beberapa kios souvenir maupun toko perabot rumah tangga yang
ada di sekitar lokasi bisnis Anda. Dengan strategi pemasaran tersebut, Anda
bisa menggunakan sistem konsinyasi (titip jual) maupun sistem jual putus kepada
partner bisnis Anda.
Selanjutnya
Anda juga bisa memperluas pasar dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran
maupun bazar produk UKM yang diadakan pihak pemerintah maupun swasta. Melalui
event seperti pameran dan bazar, Anda bisa mengenalkan produk kerajinan daur
ulang kain perca kepada masyarakat luas, sehingga peluang Anda untuk
mendapatkan pelanggan maupun partner kerja yang cukup potensial semakin terbuka
lebar.
Strategi
promosi juga bisa Anda jalankan melalui jaringan internet. Sekarang ini peran
media online bagi pemasaran produk sudah tidak perlu diragukan lagi, jadi Anda
bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan membuat website, blog, facebook,
twitter, atau bergabung dengan forum-forum diskusi via online untuk memperluas
peluang pasar yang Anda miliki.
E.
Contoh
Kerajinan Kain Perca
F. Cara Membuat Kerajinan dari Kain Perca
1.
Membuat bros
Alat dan Bahan :
1. Kain sisa (perca)
2. gunting
3. benang
4. jarum jahit
5. peniti bros
6. lem bakar
7.jika tidak ada tembakan untuk melelehkan siapkan lilin dan korek api
8. satu lagi hampir lupa, benda bulat untuk mencetak pola dan pena
1. Kain sisa (perca)
2. gunting
3. benang
4. jarum jahit
5. peniti bros
6. lem bakar
7.jika tidak ada tembakan untuk melelehkan siapkan lilin dan korek api
8. satu lagi hampir lupa, benda bulat untuk mencetak pola dan pena
Langkah Pembuatan :
1.
Buat pola dengan cetakan sesuatu yang berbentuk bulat, lakukan hingga
permukaan kain terpenuhi dengan pola.
2.
Buat pola dengan cetakan sesuatu yang berbentuk bulat, lakukan hingga
permukaan kain terpenuhi dengan pola.
3.
Gunting semua pola yang telah di buat, seperti ini. dan bila masih ada
sisa guntingan yang berupa kain kecil - kecil ini jangan dibuang.
4. Kemudian, dari hasil pengguntingan tersebut
sisakan satu pola yang memliki warna dominan atau sesuka hati teman - teman.
5.
Membentuk kelopak bunga, ambil pola lain selain pola yang telah di sisihkan tadi.
tekuk jadi dua hingga membentuk setengah
lingkaran.
6. lalu kerutkan, atau dengan cara membuat
lipatan - lipatan kecil lalu menumpuknya.
7. lalu jahit lalu putar benang, agar bentuk
tidak berubah
8. Lakukan terus hingga pola habis.
9. membentuk bagian tengah bunga. Ambil satu
pola yang tadi, lalu kumpulkan sisa kain dari pengguntingan pola, kumpulkan
terus hingga membentuk bulatan.
10. Masukan
sisa pengguntingan pola kedalam satu pola yang telah disendirikan tadi,
bulatkan hingga memadat.
11. Bulatan
yang memadat tadi, bagian belakangnya harus segera dijahit agar bulatan bisa
terbentuk dengan bagus.
12. Untai setiap kelopak yang sudah
dibuat tadi dengan jarum dan benang jahit atau rekatkan dengan lem bakar,
pastikan sisi - sisinya sama, dengan sisi warna dan cekungan yang di inginkan.
13. Setelah diuntai, lingkarkan hingga membentuk
sebuah bunga, jahit lagi agar bentuknya kokoh, seperti gambar.
14. satukan bulatan atau bagian tengah
bunga yang sudah dibuat tadi dan jahit, atau bisa juga di lem dengan lem
bakar., setelah selesai sematkan peniti bros dibagian balakang bunga dengan
menjahitnya atau di lem dengan lem bakar.
2.
Membuat Keset
Alat dan bahan :
1. Kain sisa/perca
2. Kain yang agak tebal
3. Kain tipis untuk pelapis/furing
4. Benang
5. Gunting
6.
Mesin jahit
Langkah Pembuatan :
1. Gunting kain sisa 10 x 10 cm. Lipat segi tiga serong, lalu lipat
lagi bentuk segi tiga, jahit bawahnya.
Lakukan hal tersebut sampai kain sisa tersebut habis.
2. Bentuk kain yang tebal dan yang tipis sesuai selera dengan ukuran sama,jahit keliling sisakan untuk membaliknya, jadi jahitan ada di dalam (sebagai alas).
3. Tempelkan kain
sisa yang sudah berbentuk segi tiga pada alas lalu jahit,
menjahitnya mulai dari luar, lakukan terus sampai kain segitiga memenuhi
alas tadi.
4. Tutup bagian tengah dengan kain lain sesuai
bentuk yang tersisa tadi sehingga jadilah seperti ini.
3. Membuat Gantungan Kunci
Alat
dan bahan :
1. Jarum dan
benang jahit
2. Gunting
3. Kain perca
4. Kancing/mote/manik
Langkah Pembuatan
:
1. 1. Kain perca
digunting memanjang, tidak perlu panjang, cukup 12 - 15cm dan lebar 2- 3cm. Untuk lebar kain, bisa dibuat dari 2cm
kemudian membesar hingga 3cm atau lurus saja (sesuai selera).
2. Ambil salah satu
ujungnya, lipat kebagian belakang kain, kemudian lipat menjadi dua.
3. Jahit jelujur,
hingga mendekati ujung kain satunya. Ujung kain dilipat ke bagian belakang
kain, kemudian lanjutkan jelujurnya.
4. Jika sudah, tarik
benang jahit perlahan, hingga membentuk kerutan. Kemudian benang di simpul mati dan gunting.
5. Beri hiasan, kali
ini memakai kancing berwarna merah.
6.
Hiasan siap di aplikasikan ke kain
bundar, untuk selanjutnya dibuat kerut yo-yo dengan tutup botol plastik.
7.
G.
Pengenalan Alat-alat dan Bahan Menjahit
1. Mesin Jahit dan Kegunaannya
Mesin jahit
adalah suatu alat yang digunakan untuk menjahit dengan segala perlengkapannya.
Mesin jahit merupakan alat pokok yang paling penting dalam keterampilan
menjahit. Mesin jahit banyak diperdagangkan dengan berbagai tipe dan merek
serta kegunaanya.
Adapun macam-macam alat jahit adalah:
A. Alat menjahit pokok
Alat menjahit
pokok merupakan peralatan menjahit utama yang pertama kali harus dipersiapkan
karena digunakan secara langsung pada proses menjahit. Peralatan menjahit
tersebut meliputi mesin jahit dan peralatan pendukung lainnya. Semua peralatan
jahit-menjahit tersebut sering disebut pula sebagai piranti menjahit.
Berdasarkan penggunaaanya, peralatan menjahit dibagi dalam 2, yaitu: alat
menjahit pokok dan alat menjahit pendukung. Contoh peralatan menjahit pokok
diantaranya
adalah:
a. Mesin Jahit Manual
Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang
menggunakan kaki untuk menggerakan mesinnya. Mesin jahit ini terdiri dari mesin
jahit engkol tangan dan mesin jahit manual yang menggunakan gerakan kaki. Mesin
jahit dengan engkol tangan sudah jarang dipergunakan. Mesin jahi manual dengan
gerakan kaki masih banyak dipergunakan. Mesin ini bila menggunakan dinamo atau
motor listrik maka penggeraknya adalah tenaga list
Gambar: Mesin jahit manual dengan engkol tangan
b. Mesin Jahit Semi Otomatis
Mesin jahit semi otomatis adalah mesin
jahit serba guna yang memiliki berbagaimacam fasilitas, dan mesin ini
digerakkan dengan menggunakan motor listrik. Mesin ini memiliki fasilitas yang
lebih lengkap dibandingkan mesin jahit manual. Dengan demikian, mesin ini
selain digunakan untuk menjahit lurus, juga dapat menjahit berbagai macam
setikan hiasan. Selain itu mesin jahit ini dilengkapi pula dengan berbagai
macam sepatu jahit dengan berbagai fungsi (sepatu lubang kancing, pasang
kancing dll.). Mesin jahit ini dikatakan semi otomatis karena untuk pembuatan
berbagai macam setikan hiasannya masih memerlukan peralatan (cam) lain yang
sesuai dengan motif yang diinginkan. Bila menggunakan berbagai macam bentuk
hiasan, maka cam nya pun harus diganti sesuai dengam motifnya.
Gambar: Mesin Jahit Semi Otomatis
c. Mesin Jahit Otomatis
Mesin jahit otomatis ini biasanya
berbentuk portable atau tanpa menggunakan meja. Kegunaan mesin jahit ini hampir
sama dengan mesin jahit semiotomatis. Perbedaannya adalah dalam mesin jahit ini
memiliki komponen yang lebih praktis. Hal itu terutama terletak dalam
menggunakan fasilitas bermacam-macam hiasan. Pada mesin jahit tersebut cukup
menekan tombol saja sesuai dengan motif yang diinginkan.
Gambar: Mesin Jahit Otomatis
d. Mesin Jahit Industri
Mesin jahit industri adalah mesin jahit
yang digunakan di industri pakaian jadi, yang digunakan untuk produksi dalam
jumlah yang besar. Mesin ini disebut pula sebagai mesin jahit high speed atau
mesin jahit dengan kecepatan tinggi. Biasanya hanya digunakan untuk menjahit
lurus.
Gambar: Mesin Jahit High Speed
e. Mesin Jahit Penyelesaian
Mesin jahit penyelesaian dapat disebut
sebagai mesin jahit khusus. Mesin jahit jenis ini hanya digunakan untuk satu
macam penyelesaian jahitan saja. Misalnya, mesin obras yang digunakan khusus
untuk penyelesaian tiras (pinggiran) busana.
Gambar: Mesin obras
B. Alat Menjahit Pendukung
Alat menjahit pendukung adalah semua
peralatan menjahit yang secara tidak langsung membantu dalam proses jahit
menjahit. Dengan bantuan alat-alat penunjang ini, maka dapat memperlancar dan
mempermudah pekerjaan menjahit. Contoh alat-alat penunjang diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Alat pengukur
Alat mengukur adalah peralatan yang
digunakan untuk mengambil ukuran badan dalam
pembuatan busana. Alat pengukur tersebut sering disebut sebagai
pita ukuran atau metlin/meteran. Untuk mengambil ukuran badan tersebut
diperlukan pula veterban yang berfungsi untuk menandai tempat mengambil ukuran.
Gambar: (a) Pita ukuran dan (b) veterban
b. Alat pembuat pola
Alat membuat pola adalah alat yang
digunakan untuk membuat pola pakaian. Membuat pola pakaian
biasanya dilakukan pada kertas, baik yang berukuran kecil maupun besar. Pola
yang berukuran kecil (skala kecil) biasanya di buat pada kertas yang kecil pula
(buku pola yang berukuran kuarto/ buku kostum), sedangkan pola yang yang berukuran
besar (skala satu) dibuat pada kertas yang lebar. Dengan demikian, peralatan
untuk membuat pola diantaranya adalah penggaris baik penggaris meter biasa
maupun penggaris pola pakaian (dress
marker ruler), pensil hitam, pensil merah biru, kertas payung, kertas
doorslag dll.
Penggaris pola
pakaian (dress marker ruler) adalah macam- macam penggaris yang digunakan
untuk mempermudah dalam membuat bentuk pola pada busana.
c. Alat Pemotong
Alat pemotong adalah peralatan menjahit
yang digunakan untuk memotong kain/bahan pada saat membuat pakaian. Contoh alat pemotong kain di
antaranya adalah gunting kain, gunting kertas, gunting zig zag, gunting benang,
cutter, dan gunting listrik. Gunakan gunting-gunting tersebut sesuai dengan
fungsinya agar gunting tetap dalam kondisi yang baik. Gunting kain hanya untuk
memotong kain,
dan gunting
kertas hanya dipakai untuk menggunting kertas. Gunting zigzag, biasanya
digunakan untuk penyelesaian tiras kain. Gunting benang digunakan untuk
memotong benang pada saat proses menjahit. Gunting listrik digunakan untuk
memotong kain dalam ukuran yang besar dan biasanya banyak digunakan oleh
industri-industri busana yang besar pula. Usahakan gunting selalu dibersihkan
dan tidak boleh jatuh.
d. Alat Pemberi Tanda
Alat pemberi tanda adalah semua peralatan
menjahit yang digunakan untuk memindahkan garis-garis pola pada kain. Alat-alat
untuk memberi tanda tersebut di antaranya adalah rader, karbon jahit, kapur
jahit, pensil kapur, dan skirt marker. Rader adalah alat untuk memindahkan
garis pola pada kain/bahan, agar garis pola dapat pindah pada kain. Untk itu,
dibutuhkan karbon jahit (tracing paper). Rader ada 2 macam, yaitu rader
bergerigi dan tidak bergerigi. Rader bergerigi digunakan uantuk kain-kain yang
agak tebal, sedangkan rader tidak bergerigi digunakan untuk kain-kain yang
tipis. Rader biasanya terbuat dari logam dengan pegangan kayu serta ada yang
terbuat dari plastik dengan roda dari besi.
e. Alat-Alat Pelengkap Menjahit
Selain alat menjahit pokok dan alat
menjahit pendukung, di dalam menjahit atau membuat pakaian diperlukan alat
pelengkap menjahit. Fungsi alat pelengkap ini adalah agar pekerjaan jahit
menjahit tidak terhambat atau lancar. Alat-alat pelengkap menjahit di antaranya
adalah jarum tangan, jarum pentul, bidal, pendedel, needle threader, dan
bantalan jarum. Jarum tangan adalah jarum yang digunakan untuk pekerjaan
menjahit yang menggunakan tangan, misalnya pekerjaan mengelim atau menjelujur.
Jenis jarum tangan yang baik adalah yang berkepala kuning emas pada lubangnya.
f. Attachment
Attachment adalah alat-alat yang digunakan
untuk membantu pada saat menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Attachment ini biasanya
berbentuk sepatu mesin. Contoha tta c h m e n t diantaranya adalah sepatu
retsluiting, sepatu klim gulung, sepatu memasang kancing, sepatu lubang
kancing, sepatu melipit, sepatu mengelim, setikan hias (zig-zag), sepatu untuk
merompok, sepatu untuk mengerut, dll.
Sepatu retsluiting ada 2 macam, yaitu
sepatu retsluiting biasa yang mempunyai satu kaki dan terbuat dari logam.
Sepatu retsluting Jepang terbuat dari plastik, di tengahnya terdapat lubang
untuk tempat masuk dan keluarnya jarum, dan di bawahnya terdapat 2 jalur tempat
gigi retsluting.
Sepatu klim terbuat dari logam, di bagian tengahnya terdapat alat spiral
untuk menggulung kain.
Sepatu lubang kancing terbuat dari logam, bentuknya bermacam- macam, mulai
dari ukuran yang kecil sampai yang besar. Untuk mesin jahit semi
otomatis dan otomatis, biasanya telah dilengkapi sepatu lubang kancing
tersebut.
g. Alat Mengepres
Alat mengepres adalah alat yang digunakan untuk memberikan bentuk yang
tetap pada bagian-bagian busana dengan cara diseterika. Dengan demikian, alat
yang dibutuhkan untuk pengepresan ini adalah macam-macam seterika, ironing
press, bantalan setrika, dan papan seterika.
Ironing press berbentuk persegi panjang seperti papan seterika. Pada bagian
bawah terdapat papan pres yang dilapisi dengan kain putih yang tidak mudah terbakar.
Bagian atas terdapat lempengan logam untuk pengepres.
Bantalan seterika adalah bantalan yang digunakan untuk membantu proses
menyeterika atau mengepres. Bentuknya bermacam- macam bergantung dari fungsinya,
misalnya bantalan untuk lengan, bahu, dan lain-lain. Papan seterika digunakan
pada saat akan menggosok kain dengan menggunakan seterikaan.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami
sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.